Rabu, 04 Maret 2020

SISTEM & MANAJEMEN PETERNAKAN




Manajemen usaha peternakan adalah suatu ilmu tentang upaya manusia untuk memanfaatkan semua sumber daya bidang peternakan yang dimilikinya untuk mencapai tujuan usaha secara efektif & efisien”. 
Manajemen usaha peternakan (Farm management) berbeda dengan manajemen pada umumnya (Non Farm Management), disamping mempunyai beberapa persamaan, beberapa perbedaan tersebut sesuai dengan Karakteristik Peternakan (Pokok Bahasan Jenis-jenis Usaha Peternakan). Selain itu ada beberapa perbedaan yang lain, yaitu :
1. Usaha Peternakan sangat tergantung kepada sifat “BIOLOGIS”, yaitu adanya waktu yang sudah tertentu secara biologis

2. Faktor produksi sukar dipisah-pisahkan sehingga mengurangi efisiensi usaha.

3. Sukar dipisahkan kepentingan rumah tangga dan usaha taninya.

4. Fixed cost (Biaya tetap) per unit output relative tinggi, karena adanya batasan-batasan biologis.

5. Kurang dapat mengurangi ongkos produksi pada keadaan harga rendah.

6. Organisasi usaha peternakan kurang spesifik sehingga efisiensi tenaga kerja kurang dapat dicapai. (Seorang manajer kadang-kadang juga merangkap pemilik dan pelaksana)

7. Resiko usaha relative tinggi karena mengusahakan maklhuk hidup sangat dipengaruhi oleh factor internal dan eksternal.

Fungsi Manajemen Usaha Peternakan.
Pada bidang usaha peternakan, Keberhasilan usaha sangat dipengaruhi oleh beberapa factor yaitu : Faktor bahan Baku (Breeding dan Feeding) dan Faktor Pengelolaan yaitu manajemen. Manajemen usaha menyangkut manajemen budidaya (manajemen pakan, kandang, tenaga kerja, penyakit) serta manajemen pengolahan hasil peternakan dan pemasaran.

Fungsi manajemen usaha peternakan dapat dikelompokkan menjadi 4 bagian :
1. Manajemen dipandang sebagai pekerjaan (Job)
-Pekerjaan (job) dalam manajemen menyangkut perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi usaha peternakan. Sistem ini berlaku secara kontinyu dan tidak bisa dihentikan.

2. Manajemen dipandang sebagai factor produksi (Resource)
-Faktor produksi dalam manajemen usaha peternakan ini menyangkut SDM.

3. Manajemen dipandang sebagai prosedur atau tahapan.
-Konsep manajemen sebagai prosedur mencakup problem solving method. Problem solving method meliputi perumusan masalah, pengumpulan data dan fakta, Tabulasi – evaluasi dan analisis data, Pengambilan keputusan dan Pelaksanaan keputusan.

4. Manajemen dipandang sebagai The Game of Life.
-Manajemen dipandang sebagai The Game of Life yaitu sukses sangat tergantung satu factor yaitu You sebagai Manager. Konsep game yang memberikan pengertian “saya menang lawan  kalah harus dirubah menjadi bila saya menang maka setiap orang akan menang yaitu bisnisnya, peternaknya, pemerintahnya serta masyarakatnya”.


USAHA PETERNAKAN

Di Indonesia Ada 2 macam usaha :

•Perusahaan Peternakan

•Peternakan Rakyat


-Perusahaan Peternakan: Suatu usaha yang dijalankan secara teratur dan terus menerus pada suatu tempat dan dalam jangka waktu tertentu untuk tujuan komersial yang meliputi
Kegiatan:

a. Menghasilkan ternak (ternak bibit/ternak potong), telur dan susu

b. Usaha penggemukan suatu jenis ternak termasuk mengumpulkan, mengedarkan, dan memasarkannya, dimana tiap jenis ternak melebihi dari jumlah yang ditetapkan untuk tiap jenis ternak pada peternakan rakyat.


•Peternakan Rakyat: Usaha peternakan yang diselenggarakan sebagai usaha sampingan yang jumlah maksimum kegiatannya untuk tiap jenis ternak ditetapkan oleh menteri Pertanian

Batasan jumlah ternak pada peternakan rakyat (sensus pertanian 1993):

a. Sapi perah, sekurang-kurangnya         : 1 ekor

b. Sapi, sekurang-kurangnya       : 2 ekor

c. Kerbau, sekurang-kurangnya  : 2 ekor


d. Kuda, sekurang-kurangnya 2 ekor

e. Babi, sekurang-kurangnya 3 ekor dan telah berumur 2 bulan lebih

f. Kambing, sekurang-kurangnya 6 ekor

g. Ayam kampung, sekurang-kurangnya 30 ekor, telah berumur > 1 bulan

h. Ayam ras petelur, sekurang-kurangnya 12 ekor, telah berumur > 1 bulan

i. Ayam ras pedaging, sekurang-kurangnya 12 ekor telah berumur > 1bulan.



j. Itik-itik manila, sekurang-kurangnya 15 ekor , telah berumur > 1 bulan.

Berdasarkan jenisnya, peternakan digolongkan menjadi:

1. Peternakan unggas (ayam petelur, ayam pedaging, ayam bibit dll)

2. Peternakan Kambing dan Domba

3. Peternakan Babi

4. Peternakan sapi potong

5. Peternakan kerbau potong

6. Peternakan sapi perah

7. Peternakan Kerbau perah

8. Peternakan kuda


3 SISTEM USAHA PETERNAKAN

Dalam mengelola peternakan, dikenal beberapa sistem pemeliharaan ternak yaitu:
1. Sistem Ekstensif
Sistem pemeliharaan ternak ini membiarkan hewan menghabiskan waktunya di luar kandang mencari makanannya sendiri, misalnya pada pemeliharaan sistem peternakan ayam kampung secara tradisional, ayam-ayam peternakan dibiarkan berkeliaran di pekarangan dengan mencari makan sendiri, bahkan kandangnya pun cukup di atas pohon, atau di mana pun di sekeliling rumah atau di pekarangan tetangga (bukan pemiliki ayam tersebut). Contoh lain adalah pada sebuah peternakan sistem ranch terbuka dengan kualitas rerumputan (hijauan) yang relatif kurang baik (karena tidak dipelihara secara khusus), sampai yang cukup baik (dengan pastura yang dipelihara secara baik), ternak dibiarkan mencari makanan di padang. Hasil yang diperoleh dari sistem peternakan ekstensif memang tidak optimal, dan untuk negara yang sudah maju, sistem macam ini sudah mulai ditinggalkan, untuk mencapai efisiensi lebih tinggi dalam sistem beternak.


2. Sistem Intensif
Sistem pemeliharaan dimana hampir seluruh waktu dari hewan peternakan tersebut dihabiskan dalam kandang, dan makanannya pun disediakan secara khusus dalam kandang.
Sistem ini sering pula disebut sistem feedlotting (sistem peternakan dengan mengandangkan ternak). Dalam sistem ini terdapat juga beberapa macam variasi seperti beratap atau tidak, lantai kandang keras (dari beton) atau tidak bahkan kandang ber-AC atau tidak, meskipun pada umumnya kandang tidak ber-AC.

Usaha feedlotting pada suatu negara tentu berlainan dengan negara lain terutama yang berhubungan dengan kondisi fisik dan finansial, sehingga diperlukan banyak macam alternatif cara pemecahan problema (baik berupa teknologi maupun peraturan) dimana berhubungan dengan pengelolaan limbah yang dihasilkan, terutama berkaitan dengan kemungkinan timbulnya polusi.


3. Campuran antara Pemeliharaan Ekstensif dan Intensif

Dalam sistem ini ternak-ternak dipelihara pada dua macam tempat yaitu pada waktu tertentu dibiarkan di padang penggembalaan (pastura) dan pada waktu tertentu ternaknya dimasukkan ke dalam kandang untuk dipelihara secara intensif.


Ketiga sistem ini sangat besar pengaruhnya terhadap produksi ternak, produksi limbah, dan terhadap kondisi lingkungan, karena ketiga sistem tadi akan berhubungan dengan tata cara pengelolaannya baik terhadap ternak dan peternaknya maupun dengan hasil limbah.

1 komentar:


  1. Depo 20ribu bisa menang puluhan juta rupiah
    mampir di website ternama I O N Q Q
    paling diminati di Indonesia,
    di sini kami menyediakan 9 permainan dalam 1 aplikasi
    ~bandar poker
    ~bandar-Q
    ~domino99
    ~poker
    ~bandar66
    ~sakong
    ~aduQ
    ~capsa susun
    ~perang baccarat (new game)
    segera daftar dan bergabung bersama kami.Smile
    Whatshapp : +85515373217

    BalasHapus