Rabu, 11 Maret 2020

MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI AGRIBISNIS PETERNAKAN

MANAJEMEN USAHA PETERNAKAN
Manajemen merupakan ilmu tentang upaya manusia untuk memanfaatkan semua sumber daya yang dimilikinya untuk mencapai tujuan secara efektif & efisien.
Sedangkan..
Manajemen usaha peternakan adalah suatu ilmu tentang upaya manusia untuk memanfaatkan semua sumber daya bidang peternakan yang dimilikinya untuk mencapai tujuan usaha secara efektif & efisien” dan Manajemen usaha peternakan (Farm management) berbeda dengan manajemen pada umumnya (Non Farm Management).

Hasil gambar untuk manajemen usaha peternakan

Unsur-unsur Manajemen Terdiri dari 6 M yaitu :
      Man (Manusia), misal: Tenaga kerja (karyawan, buruh)
      Material (Barang), misal: Bahan baku, bahan pelengkap, spare part
      Machine (Mesin)
      Money (uang/ modal)
      Method (Metode)
      Market (pasar)

Adapun Fungsi manajemen adalah :
      Perencanaan (Planning),
      Pengorganisasian (Organizing),
      Pengkoordinasian (Coordination),
      Pengarahan (Directing),
      Motivasi (Motivation),
      Komunikasi (Communication),
      Kepemimpinan, Penanggungan Resiko Pengambilan Keputusan (Decision Making) dan
      Pengawasan / Pengendalian (Controlling)

Proses Manajemen adalah sebagai berikut :
Hasil gambar untuk proses manajemen



Beberapa perbedaan Manajemen dengan Manajemen Peternakan , yaitu :

Usaha Peternakan sangat tergantung kepada sifat “BIOLOGIS”, yaitu adanya waktu yang sudah tertentu secara biologis. Misalnya proses pembentukan telur dengan proses biologis tertentu sehingga memungkinkan ayam hanya bertelur 1 butir per hari.

 Faktor produksi sukar dipisah-pisahkan sehingga mengurangi efisiensi usaha.
 Sukar dipisahkan kepentingan rumah tangga dan usaha taninya.
 Fixed cost (Biaya tetap) per unit output relative tinggi, karena adanya batasan-batasan biologis.
Kurang dapat mengurangi ongkos produksi pada keadaan harga rendah.
Organisasi usaha peternakan kurang spesifik sehingga efisiensi tenaga kerja kurang dapat dicapai. (Seorang manajer kadang-kadang juga merangkap pemilik dan pelaksana).
Resiko usaha relative tinggi karena mengusahakan maklhuk hidup sangat dipengaruhi oleh factor internal dan eksternal.

Fungsi Manajemen Usaha Peternakan: 
Keberhasilan usaha sangat dipengaruhi oleh beberapa factor yaitu : 
Faktor bahan Baku (Breeding dan Feeding) dan Faktor Pengelolaan yaitu manajemen. Manajemen usaha menyangkut manajemen budidaya (manajemen pakan, kandang, tenaga kerja, penyakit) serta manajemen pengolahan hasil peternakan dan pemasaran.

Fungsi manajemen usaha peternakan dapat dikelompokkan menjadi 4 bagian :
      Manajemen dipandang sebagai pekerjaan (Job)
     Pekerjaan (job) dalam manajemen menyangkut perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi usaha peternakan. Sistem ini berlaku secara kontinyu dan tidak bisa dihentikan.
      Manajemen dipandang sebagai factor produksi (Resource)
     Faktor produksi dalam manajemen usaha peternakan ini menyangkut SDM.
      Manajemen dipandang sebagai prosedur atau tahapan.
     Konsep manajemen sebagai prosedur mencakup problem solving method. Problem solving method meliputi perumusan masalah, pengumpulan data dan fakta, Tabulasi - evaluasi dan analisis data, Pengambilan keputusan dan Pelaksanaan keputusan.
      Manajemen dipandang sebagai The Game of Life.
     Manajemen dipandang sebagai The Game of Life yaitu sukses sangat tergantung satu factor yaitu You sebagai Manager. Konsep game yang memberikan pengertian “saya menang lawan  kalah harus dirubah menjadi bila saya menang maka setiap orang akan menang yaitu bisnisnya, peternaknya, pemerintahnya serta masyarakatnya”.



STUDI KASUS MANAJEMEN PRODUKSI DAN ANALISIS RISIKO PETERNAKAN AYAM BROILER PLASMA DI DESA CISEENG PARUNG BOGOR

Latar Belakang pada studi kasus tersebut adalah :
Plasma X adalah salah satu peternak yang menggunakan pola kemitraan inti-plasma di Desa Ciseeng. Beberapa periode terakhir peternak ini mengalami kerugian akibat turunnya produksi yang bersumber pada tingginya angka mortalitas. Ada beberapa sumber risiko mortalitas, yaitu: kepadatan kandang, cuaca yang tidak stabil, penyakit, dan predator. Risiko mortalitas dapat dikendalikan dengan manajemen yang tepat, terkecuali risiko produksi yang bersumber dari pola kemitraan yaitu kualitas bibit dan pakan

Hasil gambar untuk peternakan ayam broiler di desa ciseeng

Hasil yang diperoleh adalah :
Manajemen produksi yang diterapkan Plasma X sudah sesuai dengan SOP yang diberikan oleh perusahaan inti. Pada peternakan ini, ada tiga sumber risiko produksi, yaitu: penyakit, predator, dan cuaca. Probabilitas risiko dari yang tertinggi hingga yang terendah, secara berurutan adalah: sumber risiko cuaca, penyakit, dan predator. Dampak risiko dari yang tertinggi sampai dengan terendah secara berurutan, yaitu: sumber risiko penyakit, predator, dan cuaca. Alternatif strategi preventif risiko cuaca, adalah: penambahan blower dan pemberian vitamin C. Alternatif strategi preventif risiko penyakit adalah: SOP dengan biosekuriti yang ketat. Strategi mitigasi risiko penyakit adalah dengan cara penggunaan antibiotik yang tepat. Sedangkan strategi mitigasi risiko predator dengan cara melakukan pengecekan dan perbaikan kawat serta lantai kandang disetiap periode produksi.

1 komentar:


  1. ayo segera bergabung dengan kami hanya dengan minimal deposit 20.000
    dapatkan bonus rollingan dana refferal ditunggu apa lagi
    segera bergabung dengan kami di i*o*n*n*q*q

    BalasHapus