PRODUKSI DAN PROYEKSI KEUANGAN
SUMBER DAYA UTAMA, MODAL AWAL, DAN ALUR
PRODUKSI
Dalam memproduksi suatu barang atau jasa,
mengetahui sumber daya utama dan alur proses produksi merupakan hal yang
penting. Dalam memulai sebuah usaha, sumber daya utama dibagi menjadi dua,
yaitu peralatan-peralatan yang digunakan untuk mendukung terciptanya suatu
produk dan bahan-bahan yang akan digunakan dalam proses produksi. Berikut ini
akan dibahas satu per satu peralatan, bahan baku, dan alur proses produksi :
1. Peralatan
yang digunakan
Dalam
membuat suatu produk pasti dibutuhkan alat-alat untuk mendukung proses
produksi. Contoh untuk produksi jahitan, maka dibutuhkan mesin jahit, benang,
gunting, penggaris, dan sebagainya. Jika membuat kue, maka membutuhkan kompor,
wajan, panci, dan lain sebagainya. Nah, untuk membantu proses produksi barang
yang akan dibuat, tuliskan di bawah ini, alat apa saja yang akan diperlukan
untuk digunakan dalam proses pembuatan produksi sebuah usaha agar bisa berjalan
dengan lancar. Pastikan alat yang digunakan telah tersedia dan dalam kondisi
bersih, layak pakai, tidak rusak, dan tidak menyebabkan kecelakaan.
No.
|
Alat
yang digunakan
|
Jumlah
(unit) yg dibutuhkan
|
Sudah
dimiliki / belum
|
Biaya
(Rp)
|
||
1.
|
Blender
|
1
|
Sudah
dimiliki
|
Rp
250.000
|
||
2.
|
Baskom
|
2
|
Sudah
dimiliki
|
Rp
10.000
|
||
3.
|
Kain
penyaring
|
1
|
Sudah
dimiliki
|
Rp 7.000
|
||
4.
|
Panci
|
1
|
Sudah
dimiliki
|
Rp 70.000
|
||
5.
|
Kompor
|
1
|
Sudah
dimiliki
|
Rp 250.000
|
||
6.
|
Centong
|
1
|
Sudah
dimiliki
|
Rp
3.000
|
||
7.
|
Corong
|
1
|
Sudah
dimiliki
|
Rp
5.000
|
||
8.
|
Saringan
|
1
|
Sudah
dimiliki
|
Rp
5.000
|
||
9.
|
Botol
Kemasan
|
1
box
|
Belum
dimiliki
|
Rp
70.000
|
||
10
|
Tabung
Elpiji
|
1
tabung
|
Sudah
dimiliki
|
Rp
100.000
|
||
Total
|
Rp
770.000
|
|||||
Selain
mengeluarkan biaya untuk pengadaan peralatan, terdapat juga beberapa biaya -
biaya yang harus dikeluarkan pada awal suatu usaha agar dapat memulai usaha
dengan lancar :
1.
Biaya
promosi awal
2.
Biaya
sewa tempat (jika dibayar dimuka dalam jangka waktu tertentu, maka biaya sewa
tempat dimasukkan ke dalam rincian biaya di atas, tetapi jika dibayar tiap
bulan, biaya sewa tempat masuk ke biaya operasional bulanan)
3.
Biaya
resiko. Jumlah uang yang disediakan sebagai uang jaga-jaga jika terjadi hal-hal
yang tidak diinginkan seperti produk basi, tidak terjual, tepung tumpah, telur
pecah, dll.
4.
Uang
untuk membeli membeli bahan baku awal produksi
No.
|
Biaya-biaya
|
Keterangan
|
Biaya (Rp)
|
1.
|
Biaya promosi awal (biaya pemasaran)
|
Banner dan brosur
|
500.000
|
2.
|
Biaya kirim
|
-
|
50.000
|
3.
|
Biaya resiko (biaya jaga-jaga)
|
-
|
100.000
|
4.
|
Biaya bahan baku dan produksi awal
|
-
|
100.000
|
Total
|
350.000
|
Sehingga, total modal awal yang dibutuhkan saat memulai usaha, yaitu:
Biaya untuk membeli peralatan (a) = 770.000 Biaya lainnya (b) = 350.000 Total
(a) + (b) = Rp. 1.120.000
2. Memahami
dengan pasti alur proses produksi
Untuk
memastikan barang atau jasa yang diproduksi memiliki kualitas yang baik,
pengusaha harus memahami setiap tahap dalam produksi yang dilakukan. Isilah
kotak di bawah ini untuk memastikan bahwa kita mengetahui langkah-langkah dalam
membuat produk, mulai dari saat menyiapkan bahan baku hingga barang siap untuk
dijual.
Berikut
adalah contoh proses produksi keripik bayam. Jumlah langkah produksi bisa
berbeda-beda, tergantung dari proses produksi yang akan dilakukan.
Dengan
menuliskan alur produksi di atas, akan membantu pengusaha untuk memastikan
bahwa proses produksi sudah dilaksanakan dengan benar dari awal hingga akhir,
tidak ada tahapan yang terlewat, sehingga kualitas produk yang dihasilkan akan
selalu sama dan terjaga.
BIAYA
PRODUKSI
Merupakan
biaya yang dikeluarkan untuk membuat produk yang akan dijual. Biaya produksi
merupakan biaya tidak tetap, karena besar kecilnya biaya tergantung dari sedikit/banyaknya
jumlah produk yang akan dibuat. Jika yang dibuat banyak maka biayanya akan
besar, tetapi jika yang dibuat hanya sedikit maka biayanya juga hanya sedikit.
Dalam menghitung biaya produksi, ada 3 hal yang harus diperhitungkan, yaitu:
·
Biaya
Bahan Baku Langsung (BBBL) yaitu bahan baku utama yang diguanakan dalam prosuksi yang tidak
bisa digantikan dengan bahan lain. Misalnya, untuk membuat pisang goreng, yang
termasuk BBBL adalah pisang, tepung, telur, air, dan lainnya.
·
Biaya
Tenaga Kerja Langsung (BTKL) yaitu biaya untuk membayar orang yang melakukan
proses pembuatan produk.
·
Biaya
Pendukung yaitu semua biaya yang mendukung dalam proses produksi namun diluar
biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya yang termasuk
disini sebagai pelengkap atau atau pendukung saja. Biasanya yang termasuk biaya
pendukung seperti biaya kemasan, dan sebagainya.
PERHITUNGAN UNTUK MENUTUP BIAYA
OPERASIONAL
Biaya
operasional sangat dimungkinkan keluar setiap bulan untuk mendukung jalannya suatu
usaha. Jumlah biaya operasional bersifat tetap dan tidak tergantung dari jumlah
produk yang terjual. Contoh biaya sewa tempat Rp. 100.000 jika keripik bayam
terjual 100 bungkus per bulan, biaya sewa tempat Rp. 100.000, jika keripik
bayam terjual 500 bungkus per bulan, biaya sewa tempat juga Rp. 100.000. Agar
pengusaha tidak rugi, maka ada jumlah minimal yang harus terjual setiap
bulannya agar bisa menutup biaya operasional, istilahnya Break Even Point
(BEP). Break Even Point (BEP) adalah kondisi pengusaha tidak mengalami
kerugian, tapi juga belum mendapatkan keuntungan. Berapa yang harus dijual setiap bulannya agar
pengusaha tidak rugi? Berikut ini cara menghitungnya :
BEP (unit) = Total Biaya Operasional : Laba Kotor per Unit
PERHITUNGAN BALIK MODAL
Hampir mirip dengan perhitungan
untuk menutup biaya operasional, perhitungan balik modal ini juga penting untuk
dihitung agar bisa diketahui kapan modal seorang pengusaha itu kembali. Dengan
mengetahui kapan modal kembali, seorang pengusaha bisa merencanakan
pengembangan usahanya lebih lanjut. Rumus yang digunakan juga relatif sama,
hanya berbeda di bagian pembagi. Jika sebelumnya yang digunakan sebagai pembagi
adalah biaya operasional, maka dalam perhitungan balik modal, pembaginya adalah
biaya yang dikeluarkan sebagai modal awal saat akan memulai usaha. Berikut ini
adalah rumus untuk menghitung berapa unit yang harus terjual supaya modal
awalnya kembali:
Balik Modal (unit) = Total biaya memulai : Laba kotor per unit
Balik Modal (unit) = Total biaya memulai : Laba kotor per unit
TARGET PRODUKSI, PENJUALAN, DAN
PERKIRAAN LABA KOTOR
Dalam menjalankan suatu usaha,
hendaknya seorang pengusaha mempunyai target produksi dan penjualan agar
semangat dan terarah dalam menjalankan usahanya.
Catatan: Selain
dengan menggunakan rumus balik modal sebelumnya, dari laba bersih juga bisa
diperhitungkan pada bulan ke berapa pengusaha akan balik modal
Balik modal(bulan)
= total modal awal
Laba
bersih rata-rata perbulan
Izin promo ya Admin^^
BalasHapusbosan tidak ada yang mau di kerjakan, mau di rumah saja suntuk,
mau keluar tidak tahu mesti kemana, dari pada bingung
mari bergabung dengan kami di ionqq^^com, permainan yang menarik dan menguras emosi
ayo ditunggu apa lagi.. segera bergabung ya dengan kami...
add Whatshapp : +85515373217 ^_~