Konsep Keunggulan Kompetitif
“keunggulan kompetitif (Competitive Advantage) atau dikenal juga dengan keunggulan bersaing ialah kemampuan yang diperoleh sebuah perusahaan melalui karakteristik dan sumber daya yang dimiliki untuk dapat memiliki kinerja lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan lain yang ada pada industri dan pasar yang sama."
Keunggulan kompetitif menggambarkan situasi usaha memiliki kemampuan untuk mencapai keinginan konsumen dibanding pesaingnya. Proses keunggulan persaingan sangat sensitif karena sifatnya yang cepat dan berubah-ubah. Para pelaku dalam persaingan bisnis akan selalu berlomba-lomba untuk meningkatkan keunggulan kompetitif. Selain itu keunggulan kompetitif dikatakan sensitif karena jika kita salah menerapkan strategi, keunggulan kompetitif bisa jadi mimpi buruk bagi bisnis kita. Misal, kita menjual produk jas hujan serbaguna yang memiliki bahan ringan, anti robek , dan dijual dengan murah. Hal itu lebih baik jika pesaing hanya menjual jas hujan yang sama tapi tidak selengkap milik kita dan dari segi harga pun tidak lebih murah dari produk kita.
Keunggulan Kompetitif dari Produk
• Harga
Tingkat pembelian produk dipengaruhi oleh harga jual dari suatu produk yang ditetapkan oleh penjual atau perusahaan. Harga juga identik dengan kualitas produk. Hal ini dikarenakan kualitas produk yang baik dan terjamin akan membuat harga yang ditawarkan oleh penjual akan tinggi. Sebaliknya jika kualitas dari suatu produk tidak baik atau bisa dikatakan buruk akan membuat harga dari produk rendah (Riezky, Tiyanto, Ronny, 2013 ). Oleh karena itu, penjual atau perusahaan harus mencoba menawarkan berbagai produk dengan kualitas yang baik serta aman untuk digunakan oleh konsumen dengan harga yang terjangkau.
• Kualitas
Kualitas produk menjadi salah satu faktor penting dalam pembelian suatu produk. Sehingga suatu perusahaan harus membuat suatu produk dengan memakai bahan baku yang berkualitas, baik dan layak dipakai dalam membuat suatu produk. Penggunaan bahan – bahan baku yang berkualitas, baik dan layak akan membuat konsumen tidak terkena efek samping dari produk yang dibeli oleh konsumen. Selain itu proses produksi yang baik dan bersih dalam memproduksi suatu produk dapat menjadikan produk tersebut akan lebih berkualitas lagi.
• Kemasan
Selain dua hal di atas, konsumen dalam membeli sebuah produk pada umumnya orang akan melihat dan memilih apakah kemasan dari sebuah produk itu menarik atau tidak. Bentuk kemasan yang menarik dan unik akan berpengaruh terhadap peningkatan penjualan dan pendapatan bagi perusahaan. Selain itu, kemasan yang menarik dan unik dapat lebih berkesan bagi konsumen sehingga mudah diingat oleh konsumen. Penggunaan kemasan yang aman juga sangat diperlukan agar kualitas produk tetap terjaga dengan baik.
• Biaya produksi
Biaya produksi ialah biaya yang digunakan dalam kegiatan pembuatan atau pengolahan bahan baku mentah maupun setengah jadi menjadi produk jadi (Fawzan, 2012). Biaya produksi dapat digolongkan menjadi empat, yaitu :
a. Biaya bahan baku
Biaya bahan baku adalah biaya yang dikeluarkan untuk memenuhi semua bahan baku yang akan digunakan untuk mengolah bahan baku mentah maupun setengah jadi menjadi bahan jadi dan dapat dimasukkan secara ke dalam penghitungan biaya produk (HPP).
b. Biaya tenaga kerja langsung
Biaya tenaga kerja langsung adalah biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja yang secara langsung mengerjakan pengolahan suatu produk. Biaya tenaga kerja dapat dihitung dengan jumlah jam kerja tenaga kerja ataupun hari kerja dari tenaga kerja.
c. Biaya overhead pabrik
Biaya overhead adalah biaya yang dikeluarkan untuk memenuhi dalam pengolahan produk diluar biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja. Biaya ini, biasanya dikeluarkan jika terdapat bahan tidak langsung, seperti biaya bahan tambahan, perawatan dan pemeliharaan peralatan, penyewaan tempat usaha, pajak bangunan dan bumi, listrik, air, dan lain-lain.
d. Biaya tenaga kerja tidak langsung
Biaya tenaga kerja tidak langsung adalah biaya yang dikeluarkan bagi tenaga kerja yang upahnya dalam bentuk tunjangan, asuransi kesehatan, dan lain-lain.
Ciri-Ciri Pasar Potensi dengan Pendekatan Permintaan dan Penawaran
1. Pendekatan Permintaan
Satu cara terbaik untuk dapat mengetahui kondisi maupun potensi yang dimiliki pangsa pasar tertentu adalah dengan melakukan pendekatan permintaan. Metode ini menekankan mengenai kebutuhan manusia yang hingga kini masih belum dapat terpenuhi sepenuhnya atau mungkin ada yang telah terpenuhi tapi hasilnya kurang memuaskan. Sebagai contoh, masyarakat yang berada dalam wilayah pedesaan banyak yang pergi menuju kota hanya untuk membeli pakaian. Bisa diartikan jika masyarakat desa mungkin tak memperoleh pakaian yang sesuai dengan selera mereka di desa atau tidak dapat menemukannya di wilayah mereka. Melalui pendekatan dan pengamatan ini, maka diperoleh kesimpulan jika desa merupakan sebuah peluang usaha yang bagus untuk membangun bisnis pakaian yang sesuai dengan selera mereka sekaligus harganya pun berbeda dengan harga pakaian di kota. Kita bisa mengetahui permintaan itu dari total kebutuhan, jumlah konsumen serta target pasarnya.
2. Pendekatan penawaran
Untuk pendekatan penawaran ini berawal dari kemampuan yang dimiliki seorang wirausaha dalam memproduksi suatu barang, memberikan pelayanan baik itu jasa maupun produk dan aktivitas lainnya. Dari sinilah kita akan mulai mencari pasar yang membutuhkannya. Disini kita harus memahami betul keinginan maupun tren yang sedang berlaku di masyarakat. Sebelum melakukan sebuah bisnis, maka sebaiknya kita mengetahui apakah daya beli masyarakat terhadap bisnis kita akan sejalan? Apakah mereka mampu membelinya? Bagaimana kualitas produk kita dengan yang jenis produk sejenis? Apa yang menjadi kelebihan dari bisnis kita dan sebagainya. Hal itulah yang harus kita lakukan dan pahami dengan benar sehingga mampu dijadikan sebagai acuan untuk mengembangkan usaha. Dengan melakukan pendekatan ini, maka secara tidak langsung kita akan mengetahui tingkat pesaing lainnya.
Ciri-Ciri dan Teknis menentukan Ceruk Pasar
Ceruk pasar, pasar ceruk, atau niche market merupakan segmen kecil dari sebuah pasar yang lebih spesifik dg pesaing yg lebih sedikit. Segmen dari pasar ini berupa sekelompok konsumen dg karakteristik yg serupa.
Ciri-ciri Ceruk Pasar:
• Bagian kecil dari keseluruhan pasar
• Perusahaan melayani kebutuhan konsumen secara spesifik (berbeda dengan pelanggan pada umumnya)
• Skala ekonomi yanh rendah akibat ukuran pasar yg relatif kecil (sehingha perusahan sulit untuk mengambil keuntungan yang tinggi dengan meningkatkan volume penjualan)
• Biasanya mengandalkan pemasaran terdiferensiasi (pemasaran yg berbeda dengan yang lain) untuk mendapatkan keuntungan.
Teknik untuk menentukan ceruk pasar:
✓ Menemukan keunggulan dan daya tarik produk
✓ Melakukan riset untuk mengetahui pasar
✓ Mengetahui target secara mendalam
✓ Menyelesaikan permasalahan pelanggan
✓ Memilih target segmen pasar dan selalu melakukan evaluasi
✓ Memikirkan cara penyebaran informasi/berita terkait usaha yg dijalankan
✓ Melakukan investasi dalam periklanan ppc (pay per click)
✓ Terbuka untuk peluang baru
✓ Mendengarkan konsumen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar