Selasa, 25 Februari 2020

PERAN DAN FUNGSI AGRIBISNIS SEKTOR PETERNAKAN DALAM PEREKONOMIAN NASIONAL

Indonesia sebagai negara agraris, maka pertanian harus menjadi prioritas utama dalam perekonomian nasional. Melalui program RPPK (Revitalisasi Pertanian, Perikanan dan Kehutanan), Program ini dilatarbelakangi oleh fakta empiris, bahwa sektor pertanian masih tetap berperan vital dalam mewujudkan tujuan nasional untuk memajukan kesejahteraan umum, namun vitalitas kinerjanya kini cenderung mengalami degradasi sehingga timbul kesadaran untuk menempatkan kembali arti penting pertanian dalam perekonomian nasional. Dalam sektor pertanian beserta sub-subsektornya harus menjadi prioritas utama untuk dikembangkan terutama yang memiliki potensi. Sektor peternakan merupakan salah satu subsektor pertanian yang memiliki potensi untuk dikembangkan.
Sektor peternakan di Indonesia mempunyai potensi yang sangat baik untuk dikembangkan. Ditinjau dari kekayaan sumberdaya alam dan daya dukung ekosistem yang sangat besar, Indonesia sangat berpotensi untuk dapat menghasilkan produk dan jasa peternakan secara meluas seperti:
1. bahan pangan dan pakan
2. farmasi
3. bioenergi
4. kosmetika
5. agrowisata
6. estetika, dsb

Menurut Saragih (2001) salah satu subsektor pertanian (peternakan) yang paling berprestasi dalam pembangunan nasional adalah sektor peternakan unggas dan hampir tidak ada subsektor pertanian lainnya yang hampir menyamai prestasinya. Hal ini terjadi pada awal tahun 1960-an, sektor peternakan unggas skala usahanya masih bersifat budidaya skala keluarga (backyard poultry farming), tetapi hanya dalam tempo kurang dari 25 tahun mampu melakukan pendalaman struktur ke industri yang lebih hulu maupun ke industri hilirnya. Menurut hasil penelitian Ikhsan (2005) yang mengadakan penelitian mengenai peranan sektor peternakan unggas dan dampak flu burung terhadap perekonomian di Indonesia pada tahun 2000, menjelaskan bahwa peran sektor peternakan unggas jika dilihat dari struktur permintaan output dan permintaan akhir masih rendah. Hal ini terjadi karena sektor peternakan unggas hanya berkontribusi sebesar 1,32 persen dari keselurahan sektorsektor perekonomian di Indonesia, tetapi jika dilihat dari nilai multiplier, sektor peternakan unggas memiliki peranan yang cukup baik dalam peningkatan output, pendapatan, dan penyerapan tenaga kerja.

Peranan sektor pertanian (termasuk di dalamnya sektor peternakan) dalam pembangunan ekonomi menurut adalah:
1) penyedia kebutuhan pangan masyarakat atau penduduk suatu negara
2) penghasil devisa yang cukup besar bagi sebagian besar negara berkembang
3) sebagai pendorong tumbuhnya sektor industri melalui keterkaitan permintaan yang semakin meningkat
4) memperbaiki kesejahteraan masyarakat pedesaan.

Sektor peternakan memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia dalam bentuk:
1. kontribusi GDP (Gross Domestic Product)
2. penyerap kesempatan kerja
3. sumber pendapatan
4. perolehan devisa negara
5. sumber pangan hewani bagi penduduk. 

Menurut tujuan peternakan sendiri maka peranan sektor peternakan harus diarahkan untuk:
a. meningkatkan pendapatan petani peternak
b. mendorong diversifikasi pangan
c, perbaikan mutu gizi masyarakat
d. mengembangkan ekspor. 



Senin, 17 Februari 2020

PENDAHULUAN AGRIBISNIS PETERNAKAN

Agribisnis berasal dari kata agri (agriculture) artinya pertanian dan bisnis (usaha komersial). Agribisnis adalah suatu usaha yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan pada bidang pertanian (agroindustri hulu, pengolahan hasil, pemasaran, dan jasa penunjang) serta bidang yang berhubungan dengan pertanian dalam arti luas. (Emawati, 2012)




Agribisnis adalah bisnis yang berbasis pertanian yang dilaksanakan secara terpadu mulai dari hulu sampai ke hilir sesuai dengan sistem-sistem input produksi dan keluaran output (Pasaribu, 2012)

Agribisnis Peternakan adalah suatu usaha peternakan yang melandasi kegiatan pada tujuan komersil dengan ternak sebagai alat produksinya. sebagai suatu usaha, peternak harus mempunyai manajemen dan kewirausahaan di samping kemampuan teknis beternak yang merupakan syarat mutlak. ketiganya harus dimiliki secara seimbang dalam menjalankan suatu usaha peternakan. (Rasyaf, 2000)


Agribisnis peternakan adalah sebuah sistem pengelolaan ternak secara terpadu & menyeluruh yang meliputi semua kegiatan mulai dari pembuatan (manufacture) dan distribusi sara produksi ternak (sapronak). kegiatan usaha produksi (budidaya), penyimpanan & pengolahan, serta penyaluran & pemasaran produk peternakan yang didukung oleh lembaga penunjang seperti perbankan & kebijakan pemerintah. dalam agribisnis segala aktivitas pertanian didasarkan pada prinsip ekonomi bukan mengikuti kebiasaan atau turun menurun.

Agribisnis didefinisikan sebagai tiga sektor secara ekonomi saling berkaitan yaitu:
1. The Input Supply Sector atau sektor pemasok input pertanian adalah sektor yang memberikan pasokan bahan dan peralatan pertanian untuk beroperasinya the farm production sector. sektor ini memasok pakan ternak atau ikan, benih, dsb

2. The Farm Production Sector atau sektor budidaya pertanian merupakan sektor yang mengubah input pertanian menjadi output atau komoditas primer hasil pertanian. sektor ini meliputi pertanian dalam arti luas yaitu budidaya tanaman, peternakan, perikanan, dan kehutanan.

3. The Product Marketing Sector atau pemasaran hasil pertanian yang melibatkan individu atau perusahaan yang menangani dan mengolah komoditas primer hasil budidaya pertanian sampai ke konumen akhir. contohnya, broker, makelar, agen perantara, dll.