Alur Pengemasan Susu Kedelai
Selasa, 03 Desember 2019
Jumat, 04 Oktober 2019
RANCANG USAHAMU
MEMBUAT RENCANA USAHA (BUSINESS PLAN)
A. Informasi Dasar
Setelah memahami berbagai hal yang diperlukan untuk memulai sebuah usaha. Kini, saatnya membuat rencana usaha. Berikut adalah cara muda dalam menyusul rencana usaha.
A. Informasi Dasar
Nama Usaha
|
Sule "susu kedelai
|
Jenis Usaha
|
Kuliner (minuman segar)
|
Deskripsi Usaha : Sule adalah susu
kedelai. Usaha
|
|
Pembuatan susu kedelai dikenal sebagai
minuman
|
|
fungsional yaitu sebagai minuman
kesehatan dan
|
|
kecantikan. Susu kedelai merupakan
minuman
|
|
yang mengandung ekstraksi dari kedelai
yang
|
|
memiliki kandungan yang sangan
bermanfaat
|
B. Produk Usaha
Bagian ini berisi penjelasan mengenai produk usaha yang akan dijual yaitu: a) Produk (barang/jasa) yang akan ditawarkan kepada konsumen b) Keunggulan/keunikan masing-masing produk c) Perbandingan produk yang ditawarkan dengan produk sejenis yang dijual oleh perusahaan lain d) Jumlah produksi dari produk yang akan ditawarkan e) Kemana saja produk-produk tersebut akan dijual (distribusi)
C. Kegiatan Utama (Key Activities)
Bagian ini berisi penjelasan mengenai kegiatan-kegiatan utama apa saja akan dilakukan dalam usaha-mu, serta siapa yang akan melakukan kegiatan tersebut.
D. Sumber Daya Utama (Key Resource)
Bagian ini berisi penjelasan mengenai sumber daya apa saja yang dibutuhkan dalam keseluruhan proses usaha. Sumber daya yang dimaksud di sini berupa alat, bahan, maupun tenaga kerja yang dilibatkan dalam keseluruhan proses usaha.
no
|
Sumber daya
utama
|
|
1
|
alat masak
:
|
blender
|
kompor
|
||
panci
|
||
baskom
|
||
kain penyaring
|
||
saringan
|
||
corong
|
||
centong
|
||
2
|
bahan
produksi:
|
kedelai
|
gula
|
||
daun pandan
|
||
garam
|
||
3
|
tenaga
kerja:
|
pemasak
|
pemasaran
|
E. Target Konsumen
Bagian ini berisi penjelasan mengenai siapa saja calon konsumen yang akan menjadi target pemasaran usaha Anda.
no
|
spesifik konsumen
|
kelompok konsumen
|
1
|
Mahasiswa
|
berpenghasilan rendah hingga tinggi
|
2
|
masyarakat umum
|
berpenghasilan rendah hingga tinggi
|
F. Strategi Pemasaran
Bagian ini berisi penjelasan mengenai cara memasarkan produk agar dapat diketahui oleh konsumen, serta mampu manarik hati konsumen untuk membeli.
produk
|
harga jual
|
tempat pemasaran
|
promosi
|
Sule
|
4000
|
sosial media
|
beli 5 gratis 1
|
G. Rencana Keuangan
Bagian ini berisi penjelasan mengenai item-item atau hal-hal apa saja yang akan dikeluarkan untuk keberlangsungan usaha, beserta perkiraan biaya yang akan dikeluarkan. Komponen ini meliputi bagian produksi, pemasaran, operasional, distribusi, dan semua proses usaha. Tidak usah diisi jika tidak ada dalam usaha yang Anda jalankan
no
|
item
|
biaya
|
1
|
biaya peralatan dan biaya lain untuk
memulai
|
1.120.000
|
2
|
biaya operasional
|
100.000
|
3
|
biaya produksi
|
63.000
|
4
|
biaya pemasaran
|
75.000
|
total
|
1.258.000
|
Setelah membuat detail biaya diatas, selanjutnya dapat dibuat perhitungan biaya modal yang dibutuhkan untuk memulai usaha. Hal ini untuk mengetahui berapa banyak modal yang dibutuhkan, serta dari mana saja modal tersebut diperoleh.
Kamis, 03 Oktober 2019
RANCANG KEUANGAN USAHAMU
KEUANGAN
PRIBADI DAN KEUANGAN USAHA
Bagi
para pengusaha yang baru membangun suatu usaha, memisahkan keuangan pribadi
dengan keuangan usaha sering diabaikan. Padahal itu adalah hal yang sangat
penting. Ada beberapa alasan mengapa banyak orang senang mencampur keuangan
pribadi dengan keuangan usaha. Penyebab utamanya adalah merasa bahwa uang yang
digunakan untuk usaha adalah uang pribadi.
Berikut
ini adalah tips sederhana untuk membuat keuangan usaha dan keuangan pribadi
menjadi sehat dan seimbang:
1. Pisahkan
keuangan usaha dengan keuangan pribadi
Biasakanlah untuk memisahkan keuangan
usaha dengan keuangan pribadi sedari dini. Walaupun saat ini bisnis yang sedang
dijalankan masih terbilang kecil, namun keuangan usaha harus tetap dikelola dan
dipisahkan dari keuangan pribadi agar tidak mengganggu perkembangan usaha
kedepannya
2. Tentukan
jumlah uang yang akan digunakan untuk kebutuhan usaha
Setelah memisahkan antara keuangan
usaha dan keuangan pribadi, tentukan berapa jumlah uang yang akan digunakan
untuk kebutuhan usaha. Hal ini sangat berguna untuk merencanakan keuangan usaha
kita. Jika jumlah uangnya tidak jelas, maka arus kas usaha kita pun akan tidak
jelas.
3. Catat
pengeluaran dan pemasukan dengan rapi
Catatlah semua uang yang keluar dan
masuk didalam sebuah pembukuan. Adanya pembukuan bertujuan untuk mengontrol
jumah uang yang keluar dan uang yang masuk.
Mengembangkan
4. Kurangi
resiko dengan cara menghindari hutang
Mengembangkan usaha dengan cara
berhutang, memang diperbolehkan. Namun kita juga harus waspada, karena jika
kondisi keuangan usaha kurang baik, beban cicilan hutang hanya akan memperburuk
keadaan usaha, bahkan dapat juga memperburuk keuangan pribadi.
5. Gaji
diri sendiri
Merasa bahwa uang usaha berasal dari
uang pribadi akan membuat seorang pengusaha merasa boleh menggunakan keuntungan
untuk keperluan pribadi. Padahal itu akan membuat pengusaha tersebut kehabisan
modal. Jalankan dengan profesional, gaji diri sendiri agar tidak mengambil
keuntungan secara bebas dan membuat modal habis.
Memisahkan uang usaha dan pribadi
artinya bukan berarti kita tidak boleh menggunakan hasil usaha untuk
kepentingan pribadi. Akan tetapi, yang harus diatur adalah berapa yang boleh
diambil untuk memenuhi kebutuhan pribadi, berapa yang seharusnya tetap disimpan
sebagai modal berputar atau pengembangan usaha dan berapa untuk membayar
cicilan hutang. Bagaimana caranya?
1. Melakukan
Pencatatan
Lakukan pencatatan dengan rapi setiap
transaksi setiap harinya. Periksa kembali catatan Anda setiap minggu untuk
menghitung berapa uang yang digunakan untuk memproduksi barang, berapa uang
yang didapat dari hasil penjualan, dan berapa keuntungan setiap hari dan
minggunya, sehingga dapat diketahui keuntungan yang diperoleh dalam sebulan.
2. Alokasi
Dana
Dari keuntungan yang diperoleh,
bagilah kedalam beberapa pos sesuai dengan kebutuhan. Misalnya: 1. 2.5% untuk
zakat 2. 10% untuk ditabung 3. 50% untuk belanja keluarga dan pribadi 4. 25%
untuk membayar cicilan hutang 5. 12.5% untuk tabungan usaha atau pengembangan
usaha
3. Memisahkan
Uang Usaha dan Uang Pribadi
Uang usaha dianggap sebagai uang
pribadi karena usaha 100% milik sendiri. Berdasarkan anggapan tersebut,
pengaturan keuangan untuk kepentingan pribadi dan kepentingan usaha pun
disatukan oleh pengusaha. Hal ini akan berdampak buruk terhadap perkembangan
usaha dan keuangan pribadi.
Selain itu, pemisahan tersebut harus
diikuti komitmen untuk tidak mengambil uang usaha untuk kepentingan pribadi.
Untuk langkah ini ada baiknya pengusaha mempersiapkan lebih dari satu rekening
bank/celengan. Jadi, rekening untuk kepentingan usaha dengan rekening untuk
kepentingan pribadi dibuat terpisah. Jika suatu saat pengusaha terpaksa
mengambil uang usaha untuk kepentingan pribadi, sebaiknya hal tersebut dicatat
sebagai hutang dan harus segera diganti.
4. Memisahkan
Uang Usaha dan Uang Pribadi
Bukalah rekening di bank khusus untuk
usaha yang dijalankan. Pastikan setiap transaksi jual beli kegiatan usaha
menggunakan rekening ini. Buka juga rekening bank khusus untuk kebutuhan
pribadi. Dengan demikian pemisahan keuangan akan lebih mudah. Tentunya harus
disiplin dan tidak tergoda untuk menggunakan uang usaha dalam keadaan apapun.
Adanya rekening yang terpisah akan
membantu pengusaha melihat pertumbuhan usahanya, baik dari sisi perputaran
modal, maupun pertumbuhan modal. Di samping itu pengusaha juga bisa mengetahui
sudah berapa banyak biaya yang keluar untuk usaha dan berapa pendapatan yang
telah masuk, apakah usaha masih rugi (minus) atau sudah untung (plus), dan
kalaupun rugi (minus) apakah masih wajar atau tidak dan sebagainya.
Tentu saja tips – tips diatas tidak
bisa berjalan tanpa adanya keseriusan pengusaha untuk menjalankannya. Salah
satu langkah konkrit dalam melakukan pemisahan keuangan pribadi dan usaha
adalah dengan melakukan pencatatan keuangan sederhana. Berikutnya akan akan
dibahas materi mengenai pencatatan keuangan.
MENGELOLA KEUANGAN USAHA
Dalam menjalankan usaha, pengelolaan
keuangan menjadi hal utama yang harus diperhatikan. Pengelolaan keuangan yang
baik, akan membuat usaha berjalan dengan baik. Sebaliknya, pengelolaan keuangan
yang buruk akan memperburuk perkembangan usaha, bahkan bisa berdampak pada
kehidupan pribadi. Sebagai pengusaha pemula, pengelolaan keuangan menjadi
tantangan tersendiri. Akan tetapi, hal ini amat sangat bisa dipelajari,
sehingga dapat dengan mudah dipraktekan pada usaha.
Pengelolaan keuangan adalah cara mengelola
keuangan yang ada di dalam usaha. Keuangan yang dimaksud disini meliputi uang
masuk (modal, penjualan, dan lain-lain) dan uang keluar (pembelian alat, bahan
baku, hutang, dll). Pengaturan keuangan dapat dilakukan salah satunya dengan pencatatan
keuangan. Pencatatan dilakukan agar
pengusaha dapat mengontrol pengeluaran dan apakah pengeluaran yang dilakukan
memang dibutuhkan atau tidak. Berikut adalah tabel yang digunakan untuk
pencatatan saat masa operasional usaha.
PEMASARAN
Untuk dapat
menjual barang/jasa kepada konsumen diperlukan suatu kegiatan pemasaran agar
konsumen mengetahui produk/jasa yang kita jual berikut keunggulannya. Agar
dapat menjual barang/jasa dengan baik, diperlukan suatu strategi pemasaran yang
efektif. Hal ini bertujuan agar pemasaran yang kita lakukan benar-benar dapat
menginformasikan produk yang kita jual dan dipahami dengan jelas oleh target
konsumen kita. Namun, sebelum kita masuk lebih dalam, mari kita ulas sedikit
mengenai makna dari strategi pemasaran.
Strategi: Cara-cara yang dilakukan
dengan kemampuan yang dimiliki untuk mencapai apa yang diinginkan (tujuan).
Pemasaran: kegiatan-kegiatan yang
terdiri dari menentukan harga jual, menetapkan pangsa atau segmen konsumen,
memilih jalur penjualan, mempromosikan produk ditujukan terhadap segmen
konsumen yang dipilih.
Strategi pemasaran: cara-cara yang
dilakukan dengan kemampuan yang dimiliki untuk menentukan harga jual,
menetapkan pangsa atau segmen konsumen, memilih jalur penjualan, mempromosikan
produk ditujukan terhadap segmen konsumen yang dipilih.
Manfaat strategi pemasaran
- · Merencanakan produk dan membuat produk yang benar-benar dibutuhkan oleh konsumen.
- · Menentukan harga jual yang tepat.
- · Mempromosikan produk dengan cara dan saluran media yang tepat.
- Strategi pemasaran yang lazim digunakan adalah bauran pemasaran 4P (Marketing Mix). Bauran pemasaran adalah kombinasi dari 4 kegiatan (4P) yang merupakan inti dari sistem pemasaran.
Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Bauran pemasaran
juga dikenal dengan istilah 4P, yaitu product (produk), price (harga), place
(tempat penjualan/jalur distribusi), dan promotion (promosi)
Product (produk) adalah sesuatu yang
ditawarkan ke calon konsumen, baik berupa barang maupun jasa. Hal-hal yang
termasuk product meliputi: variasi, kualitas, desain, merek, dan kemasan.
Price (harga) adalah sejumlah uang yang
harus dikeluarkan oleh calon konsumen untuk memiliki / menikmati barang atau
jasa yang diinginkan. Hal-hal yang termasuk price meliputi: daftar harga dan
diskon potongan harga.
Place (tempat penjualan / jalur distribusi)
adalah merupakan lokasi atau tempat dimana calon konsumen bisa dengan mudah
menjangkau atau mendapatkan barang atau jasa yang diinginkan. Hal-hal yang
termasuk place meliputi: lokasi penjualan, wilayah penjualan, dan alat
transportasi.
Promotion (promosi) adalah
kegiatan-kegiatan atau cara yang dilakukan oleh pengusaha untuk mengenalkan
barang atau jasa yang dijual dan menarik minat calon konsumen untuk membeli,
termasuk media yang digunakan untuk promosi. Hal-hal yang termasuk promotion
meliputi: brosur, poster, iklan di koran, majalah, radio, media online
(facebook dan Instagram), spanduk, dan lain-lain.
Sebelum
menerapkan 4P di atas, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu:
·
Solusi Pelanggan (Customer Solution). Barang
atau jasa yang dijual harusnya dapat membantu dan mampu menyelesaikan masalah
konsumen.
·
Biaya Pelanggan (Customer Cost). Barang atau
jasa yang akan dibayarkan oleh konsumen untuk membeli produk tersebut harus
sesuai atau setara dengan kebutuhan atau keinginannya.
·
Kenyamanan (Convenience). Barang atau jasa
tersebut mampu menyenangkan konsumen karena mudah diperoleh di mana-mana.
·
Komunikasi (Communication). Pengusaha dan
konsumen dapat melakukan komunikasi baik sebelum membeli, saat membeli, maupun
sesudah pembelian barang atau jasa.
ANGGARAN
PEMASARAN
Setelah
menentukan strategi pemasaran, sekarang saatnya menentukan anggaran pemasaran.
Hal terpenting yang harus diingat oleh pengusaha adalah membuat anggaran
pemasaran yang sesuai dengan barang atau jasa yang akan dijual dan calon
konsumen yang dipilih. Anggaran pemasaran hanya mencakup biaya yang timbul dari
aktivitas pemasaran saja. Tidak termasuk aktivitas usaha yang lain, seperti
produksi.
Anggaran
pemasaran dapat bervariasi dari bulan ke bulan, biasanya tergantung pada
situasi dan kondisi usaha dan konsumen. Ada beberapa bulan dimana permintaan
konsumen terhadap barang atau jasa tertentu cukup banyak, misalnya bulan Juni
dan Juli yang mendekati tahun ajaran baru bagi sekolah-sekolah di Indonesia.
Bila usaha kita menjual seragam sekolah, maka permintaan konsumen untuk seragam
sekolah pada bulan tersebut biasanya lebih banyak daripada bulan-bulan yang
lain. Pada bulan tersebut, anggaran pemasaran dimungkinkan untuk ditingkatkan
agar permintaan konsumen bisa dipenuhi dengan maksimal
PRODUKSI DAN PROYEKSI KEUANGAN
PRODUKSI DAN PROYEKSI KEUANGAN
SUMBER DAYA UTAMA, MODAL AWAL, DAN ALUR
PRODUKSI
Dalam memproduksi suatu barang atau jasa,
mengetahui sumber daya utama dan alur proses produksi merupakan hal yang
penting. Dalam memulai sebuah usaha, sumber daya utama dibagi menjadi dua,
yaitu peralatan-peralatan yang digunakan untuk mendukung terciptanya suatu
produk dan bahan-bahan yang akan digunakan dalam proses produksi. Berikut ini
akan dibahas satu per satu peralatan, bahan baku, dan alur proses produksi :
1. Peralatan
yang digunakan
Dalam
membuat suatu produk pasti dibutuhkan alat-alat untuk mendukung proses
produksi. Contoh untuk produksi jahitan, maka dibutuhkan mesin jahit, benang,
gunting, penggaris, dan sebagainya. Jika membuat kue, maka membutuhkan kompor,
wajan, panci, dan lain sebagainya. Nah, untuk membantu proses produksi barang
yang akan dibuat, tuliskan di bawah ini, alat apa saja yang akan diperlukan
untuk digunakan dalam proses pembuatan produksi sebuah usaha agar bisa berjalan
dengan lancar. Pastikan alat yang digunakan telah tersedia dan dalam kondisi
bersih, layak pakai, tidak rusak, dan tidak menyebabkan kecelakaan.
No.
|
Alat
yang digunakan
|
Jumlah
(unit) yg dibutuhkan
|
Sudah
dimiliki / belum
|
Biaya
(Rp)
|
||
1.
|
Blender
|
1
|
Sudah
dimiliki
|
Rp
250.000
|
||
2.
|
Baskom
|
2
|
Sudah
dimiliki
|
Rp
10.000
|
||
3.
|
Kain
penyaring
|
1
|
Sudah
dimiliki
|
Rp 7.000
|
||
4.
|
Panci
|
1
|
Sudah
dimiliki
|
Rp 70.000
|
||
5.
|
Kompor
|
1
|
Sudah
dimiliki
|
Rp 250.000
|
||
6.
|
Centong
|
1
|
Sudah
dimiliki
|
Rp
3.000
|
||
7.
|
Corong
|
1
|
Sudah
dimiliki
|
Rp
5.000
|
||
8.
|
Saringan
|
1
|
Sudah
dimiliki
|
Rp
5.000
|
||
9.
|
Botol
Kemasan
|
1
box
|
Belum
dimiliki
|
Rp
70.000
|
||
10
|
Tabung
Elpiji
|
1
tabung
|
Sudah
dimiliki
|
Rp
100.000
|
||
Total
|
Rp
770.000
|
|||||
Selain
mengeluarkan biaya untuk pengadaan peralatan, terdapat juga beberapa biaya -
biaya yang harus dikeluarkan pada awal suatu usaha agar dapat memulai usaha
dengan lancar :
1.
Biaya
promosi awal
2.
Biaya
sewa tempat (jika dibayar dimuka dalam jangka waktu tertentu, maka biaya sewa
tempat dimasukkan ke dalam rincian biaya di atas, tetapi jika dibayar tiap
bulan, biaya sewa tempat masuk ke biaya operasional bulanan)
3.
Biaya
resiko. Jumlah uang yang disediakan sebagai uang jaga-jaga jika terjadi hal-hal
yang tidak diinginkan seperti produk basi, tidak terjual, tepung tumpah, telur
pecah, dll.
4.
Uang
untuk membeli membeli bahan baku awal produksi
No.
|
Biaya-biaya
|
Keterangan
|
Biaya (Rp)
|
1.
|
Biaya promosi awal (biaya pemasaran)
|
Banner dan brosur
|
500.000
|
2.
|
Biaya kirim
|
-
|
50.000
|
3.
|
Biaya resiko (biaya jaga-jaga)
|
-
|
100.000
|
4.
|
Biaya bahan baku dan produksi awal
|
-
|
100.000
|
Total
|
350.000
|
Sehingga, total modal awal yang dibutuhkan saat memulai usaha, yaitu:
Biaya untuk membeli peralatan (a) = 770.000 Biaya lainnya (b) = 350.000 Total
(a) + (b) = Rp. 1.120.000
2. Memahami
dengan pasti alur proses produksi
Untuk
memastikan barang atau jasa yang diproduksi memiliki kualitas yang baik,
pengusaha harus memahami setiap tahap dalam produksi yang dilakukan. Isilah
kotak di bawah ini untuk memastikan bahwa kita mengetahui langkah-langkah dalam
membuat produk, mulai dari saat menyiapkan bahan baku hingga barang siap untuk
dijual.
Berikut
adalah contoh proses produksi keripik bayam. Jumlah langkah produksi bisa
berbeda-beda, tergantung dari proses produksi yang akan dilakukan.
Dengan
menuliskan alur produksi di atas, akan membantu pengusaha untuk memastikan
bahwa proses produksi sudah dilaksanakan dengan benar dari awal hingga akhir,
tidak ada tahapan yang terlewat, sehingga kualitas produk yang dihasilkan akan
selalu sama dan terjaga.
BIAYA
PRODUKSI
Merupakan
biaya yang dikeluarkan untuk membuat produk yang akan dijual. Biaya produksi
merupakan biaya tidak tetap, karena besar kecilnya biaya tergantung dari sedikit/banyaknya
jumlah produk yang akan dibuat. Jika yang dibuat banyak maka biayanya akan
besar, tetapi jika yang dibuat hanya sedikit maka biayanya juga hanya sedikit.
Dalam menghitung biaya produksi, ada 3 hal yang harus diperhitungkan, yaitu:
·
Biaya
Bahan Baku Langsung (BBBL) yaitu bahan baku utama yang diguanakan dalam prosuksi yang tidak
bisa digantikan dengan bahan lain. Misalnya, untuk membuat pisang goreng, yang
termasuk BBBL adalah pisang, tepung, telur, air, dan lainnya.
·
Biaya
Tenaga Kerja Langsung (BTKL) yaitu biaya untuk membayar orang yang melakukan
proses pembuatan produk.
·
Biaya
Pendukung yaitu semua biaya yang mendukung dalam proses produksi namun diluar
biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya yang termasuk
disini sebagai pelengkap atau atau pendukung saja. Biasanya yang termasuk biaya
pendukung seperti biaya kemasan, dan sebagainya.
PERHITUNGAN UNTUK MENUTUP BIAYA
OPERASIONAL
Biaya
operasional sangat dimungkinkan keluar setiap bulan untuk mendukung jalannya suatu
usaha. Jumlah biaya operasional bersifat tetap dan tidak tergantung dari jumlah
produk yang terjual. Contoh biaya sewa tempat Rp. 100.000 jika keripik bayam
terjual 100 bungkus per bulan, biaya sewa tempat Rp. 100.000, jika keripik
bayam terjual 500 bungkus per bulan, biaya sewa tempat juga Rp. 100.000. Agar
pengusaha tidak rugi, maka ada jumlah minimal yang harus terjual setiap
bulannya agar bisa menutup biaya operasional, istilahnya Break Even Point
(BEP). Break Even Point (BEP) adalah kondisi pengusaha tidak mengalami
kerugian, tapi juga belum mendapatkan keuntungan. Berapa yang harus dijual setiap bulannya agar
pengusaha tidak rugi? Berikut ini cara menghitungnya :
BEP (unit) = Total Biaya Operasional : Laba Kotor per Unit
PERHITUNGAN BALIK MODAL
Hampir mirip dengan perhitungan
untuk menutup biaya operasional, perhitungan balik modal ini juga penting untuk
dihitung agar bisa diketahui kapan modal seorang pengusaha itu kembali. Dengan
mengetahui kapan modal kembali, seorang pengusaha bisa merencanakan
pengembangan usahanya lebih lanjut. Rumus yang digunakan juga relatif sama,
hanya berbeda di bagian pembagi. Jika sebelumnya yang digunakan sebagai pembagi
adalah biaya operasional, maka dalam perhitungan balik modal, pembaginya adalah
biaya yang dikeluarkan sebagai modal awal saat akan memulai usaha. Berikut ini
adalah rumus untuk menghitung berapa unit yang harus terjual supaya modal
awalnya kembali:
Balik Modal (unit) = Total biaya memulai : Laba kotor per unit
Balik Modal (unit) = Total biaya memulai : Laba kotor per unit
TARGET PRODUKSI, PENJUALAN, DAN
PERKIRAAN LABA KOTOR
Dalam menjalankan suatu usaha,
hendaknya seorang pengusaha mempunyai target produksi dan penjualan agar
semangat dan terarah dalam menjalankan usahanya.
Catatan: Selain
dengan menggunakan rumus balik modal sebelumnya, dari laba bersih juga bisa
diperhitungkan pada bulan ke berapa pengusaha akan balik modal
Balik modal(bulan)
= total modal awal
Laba
bersih rata-rata perbulan
Langganan:
Postingan (Atom)
-
Buah tanpa biji dalam bioteknologi bukanlah pekerjaan yang rumit, dapat dibuat dengan menyilangkan tanaman yang tetra- ploid dengan tanaman ...
-
Herjanto, (2008 : 308) memaparkan bahwa definisi rantai pasokan sebagai berikut: merupakan sekumpulan aktivitas dan keputusan yang saling t...